Meratus UNESCO Global Geopark (MUGGp) menawarkan catatan geologis yang menarik tentang evolusi tektonik yang kompleks yang dimulai pada periode Jurassic, 201 hingga 145 juta tahun yang lalu. Geopark ini merupakan rumah bagi rangkaian ofiolit tertua di Indonesia, dan keberadaan berlian yang signifikan. Sejarah geologis yang dinamis ini telah membentuk lanskap dan menumbuhkan keanekaragaman hayati yang kaya, termasuk berbagai jenis anggrek seperti anggrek bulan dan anggrek tebu. Monyet berhidung panjang Bekantan, yang dulunya terancam punah, kini menjadi maskot Provinsi Kalimantan Selatan.

Geopark ini telah memainkan peran utama dalam memulihkan ekosistem bakau, yang penting bagi kelangsungan hidup spesies Bekantan, yang telah menyebabkan pemulihan populasi mereka secara bertahap.Geopark ini merupakan rumah bagi dua kelompok Pribumi utama, suku Banjar dan Dayak, yang terus menjunjung tinggi tradisi unik mereka. Perdagangan di Pasar Terapung Lok Baintan dilakukan dengan perahu kecil yang disebut Jukung, dan suku Dayak Meratus menggunakan bambu untuk transportasi melalui metode yang disebut “Balanting Paring.” Kain Sasirangan merupakan bagian penting dari identitas budaya Suku Banjar, yang sudah ada sejak tahun 1335. Setiap motif dan warnanya memiliki makna budaya yang mendalam. Geopark ini menyelenggarakan berbagai festival dan acara budaya, termasuk Karnaval Budaya Meratus, Meratus Geopark Run, dan festival pasar terapung. Perayaan ini menjadi ajang pameran warisan budaya daerah yang kaya.