Pegunungan Meratus

"Memperoleh status Geopark Nasional Indonesia pada 29 November 2018 dan UNESCO Global Geopark pada 17 April 2025. Meratus UNESCO Global Geopark (MUGGp) menawarkan cerita sejarah geologi yang kaya dan beragam, membentuk lanskap dengan warisan geologinya yang terkenal, menciptakan keanekaragaman hayati dan keragaman warisan budaya yang kaya dan unik, tergambar dalam sebuah tema The Soul of Borneo”

Lokasi Meratus UNESCO Global Geopark

Meratus UNESCO Global Geopark terletak di Pulau Kalimantan, tepatnya di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kawasan ini merupakan rumah bagi rangkaian ofiolit tertua di Indonesia dan berlian dalam jumlah signifikan.

Secara geografis, Geopark ini terletak antara 2°39'27.88” - 3°45'44.32” Lintang Selatan dan 114°27'31.45” - 115°36'26.77” Bujur Timur, dengan luas total 3.645 km².

Nama Meratus yang digunakan sebagai nama Geopark, mengacu pada lanskap pegunungan berarah Timurlaut-Baratdaya dengan luas sekitar 600 km². Dengan puncak tertinggi mencapai 1.900 meter di atas permukaan laut, pegunungan ini oleh masyarakat Kalimantan Selatan diibaratkan seperti "tulang punggung" karena menjadi sumber kehidupan mereka.

Peta atau Lanskap Geopark Meratus
Lanskap Pegunungan Meratus

Tema Meratus UNESCO Global Geopark

The Soul Of Borneo

Pertembungan dua benua memunculkannya dari dasar lautan purba 200 juta tahun silam, menciptakan kehidupan baru yang sangat berwarna. Hijau pegunungan menjadi rumah bagi beragam flora dan fauna. Hamparan bebatuan tua menceritakan sejarah bentala, diiringi nyanyian serangga serta desau daun, menjadi sebuah drama musikal semesta.

Suku Banjar dan Dayak, dua bersaudara yang bernaung di bawahnya, membaur dalam simfoni. Menciptakan budaya dan tradisi, buah dari bentang alam pegunungan bersama sungai-sungai yang mengular dan menari. Tradisi yang teguh mereka jaga hingga kini. Meratus menjamin kehidupan manusia dengan segenap kekayaan yang ia miliki, baik yang terlihat di permukaan maupun di perut bumi. Keragaman alam dan budaya, hubungan timbal balik antara alam dan manusia, membentuk sebuah harmoni tanah Meratus yang memiliki jiwa.

Logo Geopark Meratus

Warisan Budaya Meratus

Refleksikan permata dari berlian intan meratus yang bernilai sangat tinggi, didalamnya tergambar budaya Suku Banjar yang berdagang pada alur Sungai Martapura, dimana hulu sungainya dari Pegunungan Meratus yang dihuni Suku Dayak Meratus dengan berbagai budayanya dalam menjaga kelestarian flora dan fauna, menjadikan kawasan Pegunungan Meratus menjadi bagian dari paru-paru dunia dan sebagai atap Kalimantan Selatan, serta sebagai sumber kehidupan seluruh masyarakat Kalimantan Selatan dan sekitarnya.

Interaksi sosial antar masyarakat Suku Banjar dan Suku Dayak Meratus serta suku masyarakat lainnya menggambarkan jiwa kesetaraan yang tinggi sebagaimana jiwanya borneo.